Menemukan Pikiran Pokok Teks Bacaan. Setiap bacaan pasti memiliki pikiran pokok. Pikiran pokok terdapat dalam kalimat yang paling umum, dijelaskan oleh kalimat lain, dan kata kuncinya selalu diulang-ulang. Pokok pikiran adalah suatu hal yang dibahas atau diungkapkan dalam sebuah bacaan. Pokok pikiran diungkapkan dengan kata-kata atau frase. Letak pokok pikiran di awal paragraf disebut (deduktif), di akhir paragraf disebut (induktif), dan di awal dan di akhir paragraf adalah (deduktif-induktif).
Dalam paragraf berjenis narasi dari deskripsi utama dapat tersebar di seluruh kalimat. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf dan biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail dari rincian pokok suatu paragraf. Suatu paragraf yang baik adalah terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan serta kalimat yang satu dan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.
- Membaca dari keseluruhan teks bacaan.
- Memahami isi bacaan teks bacaan tersebut.
- Menemukan Ide pokok bacan.
Istilah Lain Ide Pokok
Istilah lain ide pokok sangat banyak, antara lain
- Gagasan utama, Gagasan pokok, Pokok pikiran, Pokok masalah, Pikiran utama, Inti paragraf, Inti masalah, Masalah utama,
Pada
dasarnya, semua istilah di atas sama saja. Sehingga, jika ditanyakan
pengertian gagasan utama, jawabannya sama seperti ide pokok, yaitu inti
suatu bacaan. Demikian juga jika yang ditanyakan gagasan pokok, pokok
pikiran dan lainnya, jawabannya juga sama, yaitu inti suatu bacaan.
Contoh 1 :
Pergi ke Kantor Pos
Jam
menunjukkan pukul 13.00 ketika Lusi pulang sekolah. Setelah makan, Lusi
istirahat sambil menonton acara televisi. Siang itu ibu berencana
pergi ke kantor pos. Ia akan mengirimkan surat untuk kakak Lusi. Kakak
Lusi tinggal di Pulau Penang Malaysia. Lalu, ibu mengajak Lusi pergi ke
kantor pos. Letak kantor pos dari rumah Lusi ke arah barat.
Mereka
berangkat naik sepeda motor. Sebelumnya, mereka mampir ke pom bensin
terlebih dahulu yang berada di depan rumah Lusi. Setelah itu,
perjalanan diteruskan ke arah barat melewati kantor kejaksaan dan
terminal. Kemudian belok kanan ke arah utara melewati Mal Surya. Lalu
belok ke kiri sampai di ujung jalan belok ke kanan. Akhirnya, sampailah
di kantor pos.
Dalam
perjalanan pulang, Lusi minta dibelikan boneka di Mal Surya. Permintaan
itu dipenuhi oleh ibu. Lalu, mereka pun mampir ke Mal Surya untuk
membeli boneka.
Ide pokok bacaan di atas adalah : Pergi Ke Kantor Pos.
Contoh 2 :
Banyak yang
dapat kita kerjakan untuk membantu sesama manusia. Jean Henry Dunant,
misalnya, untuk membantu korban peperangan, ia telah memelopori
berdirinya Palang Merah Internasional pada tahun 1963.
Di
Indonesia, kita mengenal nama Palang Merah Indonesia (PMI). PMI berdiri
tanggal 17 September 1945. Ketua Pengurus Besar, PMI, saat itu adalah
Drs. Mohammad Hatta. Beliau dibantu oleh Ketua Pengurus Harian, Dr.
Buntaran Martoatmojo.
Tujuan PMI
dahulu tidaklah berbeda dengan tujuan Palang Merah Internasional, yaitu
membantu para korban perang tanpa membedakan suku, bangsa, negara, dan
agama. Sekarang, tujuan PMI berkembang luas. PMI ikut membantu
meringankan beban penderita, seperti korban letusan gunung berapi,
korban banjir, korban kecelakaan, lalu lintas, korban wabah penyakit,
dan korban kebakaran.
Tujuan
kemanusiaan seperti itu melibatkan pula para pelajar. Pelajar sering
membeli dan mengedarkan kupon Palang Merah Indonesia dan mengumpulkan
makanan ataupun pakaian. Bahkan, di sekolah lanjutan, terbentuk pula
kelompok Palang Merah Remaja (PMR). Tugas mereka, antara lain ikut
membantu menjaga kesehatan teman-teman di sekolah. Pelajar yang telah
berusia 17 tahun ke atas dapat menyumbangkan darah atau menjadi donor.
Semuanya itu mereka lakukan dengan ikhlas demi membantu sesama manusia.
Ide pokok bacaan di atas adalah : Tujuan Palang Merah Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar